Hans Selye: hal yang dipakai namun merusak tubuh
• Berlebihan akan menjadi DISTRESS.
• David Spiegel: bebas dari stress tak mungkin. Yang mungkin: menghadapi stress dengan aktif dan efektif setiap hari. STRESS bisa MEMATIKAN.
• Dengan stress: pikiran dan tubuh tidak harmonis, bekerja tidak dengan semestinya.
STRESS
• Telah dihubungkan dengan berbagai seperti penyakit jantung, kekebalan tubuh yang makin lemah, dan kehilangan ingatan.
• Perempuan lebih sering stress dibandingkan dengan laki-laki meskipun tekanan darah laki-laki lebih cepat naik dari perempuan. Mengapa? Karena lebih emosional atau sentimental?
Hasilnya:
• 1/3 dari penduduk mengalami level stress yang ekstrim.
• 1/5 dari yang mengalami stress ekstrim itu mengalami 15 hari atau lebih hari-hari yang sangat stress.
Stress berart diakui telah merusak emosi dan fisik dari individu itu, sementara stress ringan atau moderat dapat menyehatkan bila ditangani dengan cara yang sehat pula.
BEBERAPA TAWARAN UNTUK MENGATASI
INGAT: BEBAS DARI STRESS TAK MUNGKIN, TETAPI BAGAIMAN KITA MENGATASINYA?
1. Ketahui: stress itu masalah temporal dan spesifik (Oleh Martin Seligman, psikolog dari Universitas Pensylvania). Ini menjadi harapan bagi orangnya dan tak perlu hancur karenanya. Diyakinkan: stress akan berlalu dan akan ada jalan keluarnya.
Cara lain:
2. Beberapa ahli dari Universitas Massachusett pada Center for Mindfulness in Medicine, Health Care and Society:
Mengendalikan hormon stress dengan:
- meditasi
- latihan-latihan relaksasi lainnya
Latihan ini menenangkan:
pikiran dan tubuh,
mengendalikan aliran hormon stress,
detak jantung maupun tekanan darah.
Lalu:
3. Massage (urut): sentuhan mengembangkan endorphins seperti morphine, meningkatkan suply oksigen pada otak.
4. Grup Pendukung (support Grup)
- Memperpanjang hidup orang yang menderita kanker kulit dan buah dada.
- Membantu penderita asthma atau arthritis rheumatoid mengrungi simptom-simptom mereka.
Selain itu
• 5. Identifikasi sumber-sumber stressmu:
- peristiwa/kejadian?
- Komunitas? Keluarga? Teman?
- Kerja?
- Diri, kesehatan? Panggilan?
Lalu:
6. Pelajari signal-signal stressmu:
- Marah
- Gampang tersinggung
- Lepas kontrol
- Sakit kepala
- Ketegangan otot
- Kurang energi?
- Sariawan?
- Alergi?
Pelajari:
7. Cara sehat mengatasi stress
- Ubah perilaku-perilaku tidak sehat mengatasi stress: terlalu banyak makan? Sharing dengan TTM? Perilaku tidak sehat dapat berkembang dari waktu ke waktu dan sulit diubah. Focus perubahan: perilaku tertentu, tidak sekaligus.
- aktivitas yang sehat: olah raga, meditasi, kegiatan bersama teman; sharing.
Lalu:
8. Jaga kesehatan:
- Makan secara benar
- Tidur cukup
- Minum banyak air
- Olah raga secara teratur seperti jalan kaki, lari-lari
- Libur yang teratur dan ambil kegiatan yang menolong dirimu seperti mendengar lagu atau membaca buku.
Pertanyaan Refleksi:
• Apa sumber-sumber stressmu selama ini? Siapa dan apa?
• Reaksi-reaksi fisik dan psikis mana yang kamu alami ketika anda stress?
• Apa yang kamu buat mengatasi stressmu selama ini?
- yang sehat?
- yang tidak sehat?
Pengolahan Emosi yang pertama:
• Olah Raga
• Sharing: menyalurkan apa yang telah tersimpan selama ini
• Transfer energi stress ke alam (batu, kayu atau ke udara).
Caranya:
1. Duduk dengan tenang dan bersatu dengan alam.
2. Rasakan energi stress yang mengganggu tubuh
3. Pindahkan ke batu, kayu atau udara selama 60 menit.
4. Disiplin dan tekun latihan agar makin berhasil.
Jumat, 12 November 2010
MARAH
• Kita tahu apa itu marah karena kita bisa merasakannya.
• Marah normal dan sehat karena bagian emosi.
• Tidak sehat bila lepas kontrol, merusak bahkan menjadi tergantung pada emosi ini, “harus marah”.
Apa itu kemarahan?
• Charles Spielberger, psikolog dengan spesialisasi kemarahan: keadaan emosi yang intensitasnya berbeda dari iritasi ringan sampai kemarahan hebat.
• Seperti emosi lain kemarahan disertai perubahan fisiologis dan biologis.
• Ketika marah detak jantung dan tekanan darah naik demikian juga level hormon energi, adrenaline dan noradrenalin.
Mengapa orang marah?
• Kimia dalam otak, karena makanan dan minuman.
• Ketidakadilan.
• Frustrasi.
• Ancaman atau luka. Kemarahan muncul karena merasa ditolak, dilecehkan, dipermalukan, dikritik atau karena diancam.
• Belajar dari orang lain. Kemarahan dipelajari. Orang yang dimarahi sering memarahi orang yang lebih lemah.
Efek2 Buruk Kemarahan
• Fisik: luka, penaikan adreanlin, tekanan darah tinggi, detak jantung yang makin cepat, stroke dan sakit jantung.
• Emosional: rasa berdosa, rasa gagal, depressi, agitasi tetap, kemarahan yang bersifat kekerasan bahkan kemungkinan bunuh diri.
Karena dahsyat:
• kemarahan diatasi dengan komitment, kejujuran, keberanian diri yang sangat kuat.
• Penyebab:
- kejadian-kejadian luar dan dalam.
- luar: situasi komunitas, pribadi suster lain; dalam: masalah pribadi atau karena kejadian-kejadian traumatis.
Cara Mengungkapkan kemarahan:
• Insting: bereaksi secara agressif. Cara ini level terendah: mempertahankan diri.
• Proses Sadar atau tidak sadar:
1. Mengungkapkan: Mengungkapkan kebutuhan2 dan cara memenuhinya.
2. Menekan: stop dulu sambil berpikir untuk mengambil tindakan yang lebih konstruktif. Bahayanya: bila tak terekspressi bisa memakan diri sendiri; pribadi bisa menjadi sinis dan kasar. Orang ini bisa merendahkan orang lain, mengkritik segala sesuatu dan membuat komentar-komentar sinis. Ini menjadi ekspressi kemarahan patologis.
3. Menenangkan: relaksasi.
Mengatasinya:
• Relaksasi, khususnya bernafas lewat diaphragma.
• Restrukturasi kognitif. Ubah cara pikir dari negatif dengan positip. Pikiran adalah filter. Orang marah karena persepsinya/interpretasi terhadap stimulus negatif. Karena itu dia cenderung mengutuk, menyumpahi atau berbicara dengan kata-kata kasar karena filternya sudah negatif. Ingat, marah tidak membuat kita lebih baik tetapi lebih buruk. Orang marah karena terlalu menuntut orang lain untuk memenuhi keinginannya.
Cara lain:
• Mendengarkan atau komunikasi yang baik. Pikir dahulu sebelum berbicara, dengar pesan dengan baik. Ketika dikritik tenang saja dulu mendengar. Katakan dalam hati, si pengkritik lagi kurang enak badan.
• Menggunakan humor. Sejelek-jeleknya pun kemarahan bila kita punya waktu untuk berintrospeksi kita bisa membuat humor atas masalah itu. Kita bisa tertawa atas kebodohan kemarahan kita.
• Ubah lingkungan dan mengambil efek positif dari peristiwa stress.
Tugas-refleksi
Sharingkanlah dalam grup hal-hal berikut ini:
1. Mengapa anda sering marah? Apa penyebabnya?
2. Apa manfaat yang kamu terima dan diterima orang lain dari kemarahanmu?
3. Apa reaksi orang terhadap kemarahanmu dan bagaimana kamu menanggapi reaksi orang itu?
• Marah normal dan sehat karena bagian emosi.
• Tidak sehat bila lepas kontrol, merusak bahkan menjadi tergantung pada emosi ini, “harus marah”.
Apa itu kemarahan?
• Charles Spielberger, psikolog dengan spesialisasi kemarahan: keadaan emosi yang intensitasnya berbeda dari iritasi ringan sampai kemarahan hebat.
• Seperti emosi lain kemarahan disertai perubahan fisiologis dan biologis.
• Ketika marah detak jantung dan tekanan darah naik demikian juga level hormon energi, adrenaline dan noradrenalin.
Mengapa orang marah?
• Kimia dalam otak, karena makanan dan minuman.
• Ketidakadilan.
• Frustrasi.
• Ancaman atau luka. Kemarahan muncul karena merasa ditolak, dilecehkan, dipermalukan, dikritik atau karena diancam.
• Belajar dari orang lain. Kemarahan dipelajari. Orang yang dimarahi sering memarahi orang yang lebih lemah.
Efek2 Buruk Kemarahan
• Fisik: luka, penaikan adreanlin, tekanan darah tinggi, detak jantung yang makin cepat, stroke dan sakit jantung.
• Emosional: rasa berdosa, rasa gagal, depressi, agitasi tetap, kemarahan yang bersifat kekerasan bahkan kemungkinan bunuh diri.
Karena dahsyat:
• kemarahan diatasi dengan komitment, kejujuran, keberanian diri yang sangat kuat.
• Penyebab:
- kejadian-kejadian luar dan dalam.
- luar: situasi komunitas, pribadi suster lain; dalam: masalah pribadi atau karena kejadian-kejadian traumatis.
Cara Mengungkapkan kemarahan:
• Insting: bereaksi secara agressif. Cara ini level terendah: mempertahankan diri.
• Proses Sadar atau tidak sadar:
1. Mengungkapkan: Mengungkapkan kebutuhan2 dan cara memenuhinya.
2. Menekan: stop dulu sambil berpikir untuk mengambil tindakan yang lebih konstruktif. Bahayanya: bila tak terekspressi bisa memakan diri sendiri; pribadi bisa menjadi sinis dan kasar. Orang ini bisa merendahkan orang lain, mengkritik segala sesuatu dan membuat komentar-komentar sinis. Ini menjadi ekspressi kemarahan patologis.
3. Menenangkan: relaksasi.
Mengatasinya:
• Relaksasi, khususnya bernafas lewat diaphragma.
• Restrukturasi kognitif. Ubah cara pikir dari negatif dengan positip. Pikiran adalah filter. Orang marah karena persepsinya/interpretasi terhadap stimulus negatif. Karena itu dia cenderung mengutuk, menyumpahi atau berbicara dengan kata-kata kasar karena filternya sudah negatif. Ingat, marah tidak membuat kita lebih baik tetapi lebih buruk. Orang marah karena terlalu menuntut orang lain untuk memenuhi keinginannya.
Cara lain:
• Mendengarkan atau komunikasi yang baik. Pikir dahulu sebelum berbicara, dengar pesan dengan baik. Ketika dikritik tenang saja dulu mendengar. Katakan dalam hati, si pengkritik lagi kurang enak badan.
• Menggunakan humor. Sejelek-jeleknya pun kemarahan bila kita punya waktu untuk berintrospeksi kita bisa membuat humor atas masalah itu. Kita bisa tertawa atas kebodohan kemarahan kita.
• Ubah lingkungan dan mengambil efek positif dari peristiwa stress.
Tugas-refleksi
Sharingkanlah dalam grup hal-hal berikut ini:
1. Mengapa anda sering marah? Apa penyebabnya?
2. Apa manfaat yang kamu terima dan diterima orang lain dari kemarahanmu?
3. Apa reaksi orang terhadap kemarahanmu dan bagaimana kamu menanggapi reaksi orang itu?
MARAH
• Kita tahu apa itu marah karena kita bisa merasakannya.
• Marah normal dan sehat karena bagian emosi.
• Tidak sehat bila lepas kontrol, merusak bahkan menjadi tergantung pada emosi ini, “harus marah”.
Apa itu kemarahan?
• Charles Spielberger, psikolog dengan spesialisasi kemarahan: keadaan emosi yang intensitasnya berbeda dari iritasi ringan sampai kemarahan hebat.
• Seperti emosi lain kemarahan disertai perubahan fisiologis dan biologis.
• Ketika marah detak jantung dan tekanan darah naik demikian juga level hormon energi, adrenaline dan noradrenalin.
Mengapa orang marah?
• Kimia dalam otak, karena makanan dan minuman.
• Ketidakadilan.
• Frustrasi.
• Ancaman atau luka. Kemarahan muncul karena merasa ditolak, dilecehkan, dipermalukan, dikritik atau karena diancam.
• Belajar dari orang lain. Kemarahan dipelajari. Orang yang dimarahi sering memarahi orang yang lebih lemah.
Efek2 Buruk Kemarahan
• Fisik: luka, penaikan adreanlin, tekanan darah tinggi, detak jantung yang makin cepat, stroke dan sakit jantung.
• Emosional: rasa berdosa, rasa gagal, depressi, agitasi tetap, kemarahan yang bersifat kekerasan bahkan kemungkinan bunuh diri.
Karena dahsyat:
• kemarahan diatasi dengan komitment, kejujuran, keberanian diri yang sangat kuat.
• Penyebab:
- kejadian-kejadian luar dan dalam.
- luar: situasi komunitas, pribadi suster lain; dalam: masalah pribadi atau karena kejadian-kejadian traumatis.
Cara Mengungkapkan kemarahan:
• Insting: bereaksi secara agressif. Cara ini level terendah: mempertahankan diri.
• Proses Sadar atau tidak sadar:
1. Mengungkapkan: Mengungkapkan kebutuhan2 dan cara memenuhinya.
2. Menekan: stop dulu sambil berpikir untuk mengambil tindakan yang lebih konstruktif. Bahayanya: bila tak terekspressi bisa memakan diri sendiri; pribadi bisa menjadi sinis dan kasar. Orang ini bisa merendahkan orang lain, mengkritik segala sesuatu dan membuat komentar-komentar sinis. Ini menjadi ekspressi kemarahan patologis.
3. Menenangkan: relaksasi.
Mengatasinya:
• Relaksasi, khususnya bernafas lewat diaphragma.
• Restrukturasi kognitif. Ubah cara pikir dari negatif dengan positip. Pikiran adalah filter. Orang marah karena persepsinya/interpretasi terhadap stimulus negatif. Karena itu dia cenderung mengutuk, menyumpahi atau berbicara dengan kata-kata kasar karena filternya sudah negatif. Ingat, marah tidak membuat kita lebih baik tetapi lebih buruk. Orang marah karena terlalu menuntut orang lain untuk memenuhi keinginannya.
Cara lain:
• Mendengarkan atau komunikasi yang baik. Pikir dahulu sebelum berbicara, dengar pesan dengan baik. Ketika dikritik tenang saja dulu mendengar. Katakan dalam hati, si pengkritik lagi kurang enak badan.
• Menggunakan humor. Sejelek-jeleknya pun kemarahan bila kita punya waktu untuk berintrospeksi kita bisa membuat humor atas masalah itu. Kita bisa tertawa atas kebodohan kemarahan kita.
• Ubah lingkungan dan mengambil efek positif dari peristiwa stress.
Tugas-refleksi
Sharingkanlah dalam grup hal-hal berikut ini:
1. Mengapa anda sering marah? Apa penyebabnya?
2. Apa manfaat yang kamu terima dan diterima orang lain dari kemarahanmu?
3. Apa reaksi orang terhadap kemarahanmu dan bagaimana kamu menanggapi reaksi orang itu?
• Marah normal dan sehat karena bagian emosi.
• Tidak sehat bila lepas kontrol, merusak bahkan menjadi tergantung pada emosi ini, “harus marah”.
Apa itu kemarahan?
• Charles Spielberger, psikolog dengan spesialisasi kemarahan: keadaan emosi yang intensitasnya berbeda dari iritasi ringan sampai kemarahan hebat.
• Seperti emosi lain kemarahan disertai perubahan fisiologis dan biologis.
• Ketika marah detak jantung dan tekanan darah naik demikian juga level hormon energi, adrenaline dan noradrenalin.
Mengapa orang marah?
• Kimia dalam otak, karena makanan dan minuman.
• Ketidakadilan.
• Frustrasi.
• Ancaman atau luka. Kemarahan muncul karena merasa ditolak, dilecehkan, dipermalukan, dikritik atau karena diancam.
• Belajar dari orang lain. Kemarahan dipelajari. Orang yang dimarahi sering memarahi orang yang lebih lemah.
Efek2 Buruk Kemarahan
• Fisik: luka, penaikan adreanlin, tekanan darah tinggi, detak jantung yang makin cepat, stroke dan sakit jantung.
• Emosional: rasa berdosa, rasa gagal, depressi, agitasi tetap, kemarahan yang bersifat kekerasan bahkan kemungkinan bunuh diri.
Karena dahsyat:
• kemarahan diatasi dengan komitment, kejujuran, keberanian diri yang sangat kuat.
• Penyebab:
- kejadian-kejadian luar dan dalam.
- luar: situasi komunitas, pribadi suster lain; dalam: masalah pribadi atau karena kejadian-kejadian traumatis.
Cara Mengungkapkan kemarahan:
• Insting: bereaksi secara agressif. Cara ini level terendah: mempertahankan diri.
• Proses Sadar atau tidak sadar:
1. Mengungkapkan: Mengungkapkan kebutuhan2 dan cara memenuhinya.
2. Menekan: stop dulu sambil berpikir untuk mengambil tindakan yang lebih konstruktif. Bahayanya: bila tak terekspressi bisa memakan diri sendiri; pribadi bisa menjadi sinis dan kasar. Orang ini bisa merendahkan orang lain, mengkritik segala sesuatu dan membuat komentar-komentar sinis. Ini menjadi ekspressi kemarahan patologis.
3. Menenangkan: relaksasi.
Mengatasinya:
• Relaksasi, khususnya bernafas lewat diaphragma.
• Restrukturasi kognitif. Ubah cara pikir dari negatif dengan positip. Pikiran adalah filter. Orang marah karena persepsinya/interpretasi terhadap stimulus negatif. Karena itu dia cenderung mengutuk, menyumpahi atau berbicara dengan kata-kata kasar karena filternya sudah negatif. Ingat, marah tidak membuat kita lebih baik tetapi lebih buruk. Orang marah karena terlalu menuntut orang lain untuk memenuhi keinginannya.
Cara lain:
• Mendengarkan atau komunikasi yang baik. Pikir dahulu sebelum berbicara, dengar pesan dengan baik. Ketika dikritik tenang saja dulu mendengar. Katakan dalam hati, si pengkritik lagi kurang enak badan.
• Menggunakan humor. Sejelek-jeleknya pun kemarahan bila kita punya waktu untuk berintrospeksi kita bisa membuat humor atas masalah itu. Kita bisa tertawa atas kebodohan kemarahan kita.
• Ubah lingkungan dan mengambil efek positif dari peristiwa stress.
Tugas-refleksi
Sharingkanlah dalam grup hal-hal berikut ini:
1. Mengapa anda sering marah? Apa penyebabnya?
2. Apa manfaat yang kamu terima dan diterima orang lain dari kemarahanmu?
3. Apa reaksi orang terhadap kemarahanmu dan bagaimana kamu menanggapi reaksi orang itu?
Langganan:
Postingan (Atom)