Jumat, 12 November 2010

MARAH

• Kita tahu apa itu marah karena kita bisa merasakannya.
• Marah normal dan sehat karena bagian emosi.
• Tidak sehat bila lepas kontrol, merusak bahkan menjadi tergantung pada emosi ini, “harus marah”.


Apa itu kemarahan?
• Charles Spielberger, psikolog dengan spesialisasi kemarahan: keadaan emosi yang intensitasnya berbeda dari iritasi ringan sampai kemarahan hebat.
• Seperti emosi lain kemarahan disertai perubahan fisiologis dan biologis.
• Ketika marah detak jantung dan tekanan darah naik demikian juga level hormon energi, adrenaline dan noradrenalin.
Mengapa orang marah?
• Kimia dalam otak, karena makanan dan minuman.
• Ketidakadilan.
• Frustrasi.
• Ancaman atau luka. Kemarahan muncul karena merasa ditolak, dilecehkan, dipermalukan, dikritik atau karena diancam.
• Belajar dari orang lain. Kemarahan dipelajari. Orang yang dimarahi sering memarahi orang yang lebih lemah.
Efek2 Buruk Kemarahan
• Fisik: luka, penaikan adreanlin, tekanan darah tinggi, detak jantung yang makin cepat, stroke dan sakit jantung.
• Emosional: rasa berdosa, rasa gagal, depressi, agitasi tetap, kemarahan yang bersifat kekerasan bahkan kemungkinan bunuh diri.
Karena dahsyat:
• kemarahan diatasi dengan komitment, kejujuran, keberanian diri yang sangat kuat.
• Penyebab:
- kejadian-kejadian luar dan dalam.
- luar: situasi komunitas, pribadi suster lain; dalam: masalah pribadi atau karena kejadian-kejadian traumatis.

Cara Mengungkapkan kemarahan:
• Insting: bereaksi secara agressif. Cara ini level terendah: mempertahankan diri.
• Proses Sadar atau tidak sadar:
1. Mengungkapkan: Mengungkapkan kebutuhan2 dan cara memenuhinya.
2. Menekan: stop dulu sambil berpikir untuk mengambil tindakan yang lebih konstruktif. Bahayanya: bila tak terekspressi bisa memakan diri sendiri; pribadi bisa menjadi sinis dan kasar. Orang ini bisa merendahkan orang lain, mengkritik segala sesuatu dan membuat komentar-komentar sinis. Ini menjadi ekspressi kemarahan patologis.
3. Menenangkan: relaksasi.
Mengatasinya:
• Relaksasi, khususnya bernafas lewat diaphragma.
• Restrukturasi kognitif. Ubah cara pikir dari negatif dengan positip. Pikiran adalah filter. Orang marah karena persepsinya/interpretasi terhadap stimulus negatif. Karena itu dia cenderung mengutuk, menyumpahi atau berbicara dengan kata-kata kasar karena filternya sudah negatif. Ingat, marah tidak membuat kita lebih baik tetapi lebih buruk. Orang marah karena terlalu menuntut orang lain untuk memenuhi keinginannya.
Cara lain:
• Mendengarkan atau komunikasi yang baik. Pikir dahulu sebelum berbicara, dengar pesan dengan baik. Ketika dikritik tenang saja dulu mendengar. Katakan dalam hati, si pengkritik lagi kurang enak badan.
• Menggunakan humor. Sejelek-jeleknya pun kemarahan bila kita punya waktu untuk berintrospeksi kita bisa membuat humor atas masalah itu. Kita bisa tertawa atas kebodohan kemarahan kita.
• Ubah lingkungan dan mengambil efek positif dari peristiwa stress.

Tugas-refleksi
Sharingkanlah dalam grup hal-hal berikut ini:
1. Mengapa anda sering marah? Apa penyebabnya?
2. Apa manfaat yang kamu terima dan diterima orang lain dari kemarahanmu?
3. Apa reaksi orang terhadap kemarahanmu dan bagaimana kamu menanggapi reaksi orang itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar